Minggu, 14 Februari 2016

Teruntuk kamu, dua februari.

Teruntuk kamu yang kini menemani..

Aku juga masih ingat betapa indahnya hujan kala itu. kau terus melajukan motor dengan cepat agar aku tidak lama terkena hujan. Aku hanya bisa bersembunyi sambil mengeratkan pelukan dibalik punggungmu. Kau tidak tahu, seberapa banyak aku tersenyum saat itu..

Aku tidak peduli, apakah aku cinta pertamamu atau bukan. Aku menyimpan memori dalam hidupmu atau tidak. Yang aku tahu aku merasakannya. Cukup aku.
Kau juga bukan kekasih pertamaku atau kedua. Tapi percayalah. Kau membuatku mengenal banyak hal untuk pertama kalinya. Kau membuat aku belajar untuk pertama kalinya.
Kau orang pertama yang membuatku merasa berharga dan merasa dihargai. Kau membuat aku merasa bahwa aku adalah seseorang yang patut diperjuangkan. Bukan orang yang selalu menunggu, menanti bahkan meminta.

Teruntuk kamu yang kini menemani..

Maaf aku sempat membuatmu muak. Dengan sikapku yang kekanak-kanakan. Yang sering mengeluh, yang sering berdrama dengan segala masalah. Kau selalu mengingatkanku.

Aku ingat, kita memulai dengan cara yang salah. Entah aku, atau kamu. Dulunya kita sama-sama ditinggalkan bukan? Tapi aku tak ingin menyalahkan siapapun, karena untuk masalah perasaan semua orang akan merasa benar.



Perjalanan memang kadang membuat aku terbang lalu jatuh. Dan terimakasih, kamu telah menjadi perjalananku. Hidup kadang terasa manis, bahkan manis sekali. tapi ada masanya terasa pahit sama seperti aku yg tidak sengaja merasakan ampas kopi. Dan kamu telah menjadi keduanya di saat yang bersamaan.


Teruntuk kamu yang kini menemani..

Tetaplah disini untuk terus menemani.
Jangan ulangi kesalahan-kesalahanmu lagi.
Aku disini selalu menyayangimu untuk kesekian kali.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar